Wednesday, October 4, 2017

PENGERTIAN (OOA) (OOD) (OMT) (OOSE)




A) Object Oriented Analysis (OOA)
Object-oriented analysis (OOA) telah ada sejak 1988. orang yang telah memakai metode ini adalah Shlaer-Mellor, Jacobson, Coad-Yourdon, and Rumbaugh. Hasil sukses dalam penerapan metode ini dibuktikan di AT & T Bell Labs. AT & T Bell Labs menerapkan metode ini dalam project besar yang disebut Call Attempt Data Collection System (CADCS). Dari proyek tersebut didapat bahwa penggunaan metode ini mengurangi 8% dari total waktu untuk spesifikasi kebutuhan project dan pengurangan 30% staff effort.
Ada hubungan yang sangat erat antara Object-oriented analysis dan teknologi object oriented yang lain. Diantaranya yaitu Object-Oriented Database, Object-Oriented Design, and Object-Oriented Programming Languages. Dalam penerapannya semua metode itu digunakan secara keseluruhan dalam project disebut dengan metode object-oriented. Jika hanya melakukan analisis saja dengan metode object-oriented dan tidak diikuti dengan design dan programming dengan metode yang sama tentunya akan menambah kesulitan dalam pengambangannya. Dalam kenyataannya ketiga metode diatas tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Karena memang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari metode object-oriented, ketiganya harus ada.
OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya atau mengobservasi permasalahn tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan (requirement) yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. (Mis: klien,developer, pakar, dll)
Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi yaitu :
  • memformulasikan kebutuhan klien dan
  • membuat suatu daftar tugas
Analisis berorientasi obyek (OOA) melihat pada domain masalah, dengan tujuan untuk memproduksi sebuah model konseptual informasi yang ada di daerah yang sedang dianalisis. Model analisis tidak mempertimbangkan kendala-kendala pelaksanaan apapun yang mungkin ada, seperti konkurensi, distribusi, ketekunan, atau bagaimana sistem harus dibangun. Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi objek (OOD). Analisis dilakukan sebelum Design
Sumber-sumber untuk analisis dapat persyaratan tertulis pernyataan, dokumen visi yang formal, wawancara dengan stakeholder atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sebuah sistem dapat dibagi menjadi beberapa domain, yang mewakili bisnis yang berbeda, teknologi, atau bidang yang diminati, masing-masing dianalisis secara terpisah.
Contoh dari OOA:
Hasil analisis berorientasi objek adalah deskripsi dari apa sistem secara fungsional diperluan untuk melakukan, dalam bentuk sebuah model konseptual. Itu biasanya akan disajikan sebagai seperangkat menggunakan kasus, satu atau lebih UML diagram kelas, dan sejumlah diagram interaksi. Tujuan dari analisis berorientasi objek adalah untuk mengembangkan model yang menggambarkan perangkat lunak komputer karena bekerja untuk memenuhi seperangkat persyaratan yang ditentukan pelanggan.
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Unified Model Language (UML) adalah bahasa universal untuk :
  • memvisualisasikan grafis model yang tepat
  • menetapkan model yang tepat, lengkap , dan tidak ambigu untuk mengampil semua keputusan penting dalam analisis, desain dan implementasi
  • membangun model yang dapat dihubungkan langsung dengan bahasa pemrograman
  • mendokumentasikan semua informasi yang dikumpulkan oleh tim sehinngga memungkinkan untuk berbagi informasi
Object-Oriented Analysis
  • Object-oriented analysis adalah suatu metoda analisis yang memeriksa syarat-syarat dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui pada ruang lingkup permasalahan.
  • Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui skenario atau penggunaan kasus-kasus.
  • Kemudian, membuat suatu model obyek dengan kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan.
  • Output: Model kebutuhan-kebutuhan, biasanya menggunakan CRC Cards.
  • Memberikan gambaran rinci dari suatu sistem.
  • Mengidentifikasi “WHAT” kebutuhan fungsional (Use Cases)
  • Identifikasi: objects, classes, operations
  • Identifikasi: object relationships, object interations
  • Bangun model-model di dunia nyata menggunakan tampilan OO
  • Tujuan dari OOA adalah untuk memahami domain masalah dan meningkatkan ketelitian,konsistensi, kelengkapan

B) Object Oriented Design (OOD)
OOD mengubah model konseptual yang dihasilkan dalam analisis berorientasi objek memperhitungkan kendala yang dipaksakan oleh arsitektur yang dipilih dan setiap non-fungsional – teknologi atau lingkungan – kendala.
OOD seperti:
Transaksi throughput, response time, run – waktu platform, lingkungan pengembangan, atau bahasa pemrograman.
Object-Oriented Design
  • Object-oriented design adalah metoda untuk meng-arahkan arsitektur perangkat lunak yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
  • Model kebutuhan-kebutuhan yang dibuat pada fase analisis diperkaya dalan fase perancangan.
  • Kadang-kadang ditambahkan lebih banyak lagi atribut dan pelayanan.
  • Ditambahkan antarmuka obyek-obyek.
  • Memberikan blueprint untuk implementasi
  • Menspesifikasi “HOW”
  • Menspesifikasi: class definitions, class categories
  • Menspesifikasi: subsystems, system architectures
  • OOA + Rincian Implementasi
  • Tujuan dari OO Design adalah mengoptimalkan maintainability, reusability, enhancebility dan Reliability.
C) Object Modeling Technique (OMT)
            Object Modeling Technique (OMT) adalah bahasa pemodelan obyek untuk pemodelan dan desain perangkat lunak. Dikembangkan oleh Rumbaugh, Blaha, Premerlani, Eddy dan Lorensen sebagai metode untuk pengembangan sistem berorientasi obyek dan mendukung pemrograman berorientasi obyek.
            Object-Oriented Software Engineering (OOSE) teknik desain perangkat lunak yang digunakan dalam pemrograman berorientasi obyek. OOSE dikembangkan oleh Ivar Jacobson tahun 1992. OOSE adalah metodologi desain berorientasi obyek yang menggunakan use case dalam desain perangkat lunak. Termasuk di dalam OOSE model persyaratan (requirement), analisis, desain, implementasi dan testing.
Tujuan pemodelan menuru Raumbaugh (1991) Melakukan testing fisik dari entiti sebelum membangunnya (simulasi), Komunikasi dengan konsumen, Visualisasi (alternatif dari presentasi informasi). Mengurangi kompleksitas.
Terdapat 3 jenis model utama
1. Model Obyek : konsep utama adalah class dan asosiasi dengan atribut dan operasi. Relasi antar class berupa agregasi dan generalisasi
2. Model Dinamis : merepresentasikan state/transisi model. Konsep utama adalah state, transisi antar state dan event yang menyebabkan transisi. Aksi dimodelkan sebagai kejadian dalam state
3. Model Fungsional : menangani proses dari model, hubungan ke diagram alir data. Konsep utama adalah proses, data store, data flow dan aktor.
           
SIKLUS OOSE

• Requirements Engineering (Rekayasa Persyaratan) :
– Memperoleh persyaratan (requirement)
– Analisa berorientasi obyek
– spesifikasi
• Desain OO:
– Desain arsitektur
– Desain detail
– Keduanya membutuhkan transformasi dari persyaratan fungsional menjadi elemen desain OO
• Implementasi atau Coding:
– Pemrograman menggunakan bahasa pemrograman OO dan tool.
• Testing:
– Testing unit: metode tes dalam setiap obyek
– Testing integrasi: kolaborasi tes antar obyek
– Testing sistem: tes keseluruhan sistem sebagai kumpulan obyek
– Testing penerimaan (acceptance testing): tes untuk standarisasi dan kepuasan konsumen.

D) Object Oriented Software Engineering (OOSE).

            OOSE adalah suatu rekayasa perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sebuah software dengan melalui serangkaian proses terlebih dahulu. Sedangkan object oriented software engineering merupakan salah satu model/konsep dalam perancangan suatu rekayasa piranti perangkat lunak sebelum melakukan pengkodean. konsep ini mulai  banyak digunakan tetapi konsep object oriented ini tidak dapat menjangkau formalitas yang dapat dicapai oleh bahasa spesifikasi formal. Konsep ini menggunakan metode Unified Modelling Laguange (UML) yaitu suatu metode modeling generasi ketiga dan bahasa spesifikasi yang sifatnya non-proprietary. Sebenarnya penggunaan dari UML itu sendiri tidak terbatas hanya pada dunia software modeling, tetapi bisa pula digunakan untuk modeling hardware (engineering systems) dan sering digunakan sebagai modeling untuk proses bisnis dan juga modeling untuk struktur organisasi.

 Kegunaan OOSE:
  • Sebagai salah satu sumber utama Unified Modeling Language (UML), konsep dan notasi dari OOSE telah dimasukkan ke dalam UML.
  • Bagian metodologi OOSE telah berkembang menjadi Rational Unified Process (RUP).
  • Alat OOSE telah diganti dengan alat yang mendukung UML dan RUP.
  • OOSE sebagian besar telah digantikan oleh notasi UML dan oleh metodologi RUP.





Admin NgadidikIT

Admin & Editor

Admin Website Artikel Ngadidik Teknologi SMK, Maintenance IT

4 comments:

 
biz.